BTCClicks.com Banner

Tuesday, August 12, 2014

Unik Para Pria di Desa Ini Berprofesi Sebagai Tukang Pukul

Desa Asola-Fatehpur Beri memiliki keunikan tersendiri yang selalu menarik perhatian berbagai media. Pasalnya, desa kembar di wilayah utara India itu memiliki warga dengan tubuh berotot. Rupanya itu dikarenakan ada alih profesi. Apa maksudnya?


Selama ratusan tahun desa Asola dikenal menghidupi warganya dari hasil pertanian. Namun kini mereka sudah berubah dari petani miskin menjadi pria-pria kekar berotot. Kini 90 persen pria warga Asola yang berjumlah 50 ribu jiwa bekerja sebagai bodyguard di klub malam di kota-kota seperti New Delhi.

"Di desa ini sekarang tidak ada satupun laki-laki yang tidak nge-gym," ucap Vijay Pahelwan, seorang akhada alias kepala pelatih gym. "Semua pria berolahraga. Mereka sangat memperhatikan tubuhnya. Tidak ada yang minum alkohol dan merokok."


Kebanyakan pria di Asola sudah melakoni gulat sejak masih kecil dengan harapan bisa ikut Olimpiade. Namun jika gagal maka mereka masih bisa menjadi bodyguard atau tukang pukul. Pegulat muda bernama Keshav Tewar misalnya yang menghabiskan waktu di gym.

"Apapun pekerjaan yang akan kudapatkan ketika dewasa, aku akan menjadi tukang pukul," tutur Keshav. "Tukang pukul di klub malam harus punya tubuh kekar dan aku harus membuatnya tetap fit."

Menjadi tukang pukul tentunya juga tidaklah mudah. Anak muda harus menjalani latihan fisik keras selama 2-3 jam dalam sehari dengan mengangkat traktor atau motor serta melakukan yoga.

Kebanyakan para pria bodyguard ini vegetarian dan menjalani diet agar ototnya bisa besar. Meski vegetarian namun menu diet mereka sama seperti makan satu ayam utuh, 10 telur, selusin pisang dan 10 liter susu.


Asola sendiri sudah menerima tukang pukul sebagai pekerjaan yang lazim. Trend pekerjaan ini diawali 15 tahun lalu ketika ada pemilik klub menawarkan uang sangat besar jika 6 pemuda desa itu mau jadi bodyguard di sebuah pestanya. Sekarang mereka dapat penghasilan USD 25 setiap hari dan bisa terus bekerja asalkan punya tubuh kuat dan tanpa catatan kriminal.

"Orang-orang kerap memandang kami secara salah," ungkap Vijay. "Mereka pikir kami ini kriminil. Tapi siapa pemuda yang olahraga setiap pagi dan malam yang akan melakukan kejahatan. Malah ini dapat melatih bersikap baik pada orang lain.


Sumber :

Tuesday, August 5, 2014

Amigdalin, Zat Pada Biji Apel yang Cukup Berbahaya

Sebagian ahli gizi menyarankan agar apel dimakan bersama dengan kulitnya. Hal ini karena kulit apel mengandung serat yang bermanfaat bagi tubuh. Kendati begitu ada bagian dari buah apel yang sebaiknya tidak anda makan, yakni bijinya.

Biji apel memiliki kandungan zat amigdalin. Zat ini dapat dikonversi menjadi hidrogen sianida yang beracun. Akan tetapi, kalau hanya dikonsumsi dalam jumlah kecil maka efek toksin dari biji apel tersebut juga sangat kecil.

http://www.soylution.co.id/webroot/images/contents/img/Apel,_Buah_Populer_dengan_Kaya_Manfaat_Sehat.jpg



Hindari Mengunyah Biji Apel

Selain apel, ada beberapa buah lainnya yang juga mengandung amigdalin, diantaranya adalah plum, persik, quince, dan almond.

Kadar amigdalin yang ada di dalam buah apel termasuk kecil, terlebih lagi zat tersebut baru keluar jika bijinya dikunyah dengan baik.

Amigdalin merupakan toksin glikosida yang apabila dikombinasikan dengan enzim pencernaan akan menghasilkan hidrogen sianida, racun yang setara dengan Cylon B. Racun tersebut juga digunakan pada pembunuhan massal di kamp konsentrasi ketika perang dunia II berlangsung.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb4N6sXHUslnbcnfY8oa9rT4v5i1lwzEDvDZV16uGU1QTy5XGdJjFdoNqYuAKKcrXlmAEw8r82NmJsV_XrWYMCOf7nfgQIMeFWZPrxynz8bvmNPiQT8Inq2EDK0dDnaiLaOzqB2wfOB0Lh/s400/apel.jpg

Walaupun demikian, buah atau biji buah yang memiliki kandungan amigdalin dapat diproses untuk menyingkirkan zat beracunnya, misalnya adalah singkong.

Singkong mengandung cyanogen yang sangat tinggi, namun zat tersebut dapat diolah menjadi tepung tapioka. Proses pemasakan singkong dapat membuat cyanogen menjadi tidak berbahaya. Begitu juga dengan kacang almond, yang juga dapat dihilangkan dengan proses yang hampir sama.

Amigdalin yang telah diubah menjadi hidrogen sianida dapat menjadi berbahaya karena zat tersebut akan mengurangi kinerja sel darah merah dalam membawa oksigen. Walaupun dalam jumlah kecil tubuh dapat membuang hidrogen sianida, namun apabila jumlahnya besar, maka bisa berakibat fatal.

Orang yang keracunan hidrogen sianida berisiko mengalami sakit kepala, jantung berdebar dengan cepat, muntah, mual, lemas, dan gemetar. Hal ini bahkan bisa menjadi serius apabila hidrogen sianida datang dalam jumlah yang besar, bisa menyebabkan koma, sesak napas, kerusakan paru, tekanan darah rendah, dan bahkan kematian.

Kembali lagi ke masalah apel, anda tidak perlu risau tentang zat amigdalin yang terkandung di dalam bijinya. Apabila anda tidak sengaja memakan biji apel, maka hal tersebut tidak akan membuat anda keracunan.

Namun, sebaiknya anda sebisa mungkin menghindari mengunyah biji apel. Agar lebih aman, potonglah buah apel menjadi beberapa bagian, kemudian buang bijinya, dan setelah itu makan buahnya.

Hal ini juga berlaku apabila anda ingin memblender apel untuk dibuat jus atau selai, jangan lupa untuk membuang bijinya terlebih dulu.


Sumber :

Sunday, August 3, 2014

Telur Dinosaurus Utuh Berumur 120 Juta Tahun Ditemukan di Cina

Setidaknya, ahli paleontologi telah berhasil menemukan fosil 40 jantan dan betina spesies Pterosaurus disertai dengan lima telur dinosaurus utuh terawetkan dari periode Cretaceous Awal.

Temuan fosil Pterosaur beserta telur dinosaurus ditemukan dalam penggalian ilmuwan di barat laut Cina, mengungkapkan bahwa Pterosaurus hidup dan berkembang bersama kelompoknya.


Temuan fosil Pterosaur dan telur dinosaurus mewakili genus dan spesies baru yang disebut Hamipterus Tianshanensis, mirip dinosaurus Anzu Wyliei.

Studi ini ditulis Dr Wang Xiaolin dari Institute of Vertebrate Paleontology dan Paleoantropologi di Beijing, makalah diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

Umumnya catatan fosil Pterosaurus sangat sedikit menjelaskan informasi populasi. Situs ini ditemukan pada tahun 2005, berada di Cekungan Turpan-Hami barat laut China.

Ahli paleontologi meyakini situs fosil Pterosaurus menyimpan ribuan tulang termasuk diantaranya tengkorak jantan dan betina serta telur dinosaurus utuh.

Sedimen yang ada di situs menunjukkan bahwa koloni Pterosaur punah disebabkan badai besar yang terjadi pada periode Cretaceous Awal, sekitar 120 juta tahun yang lalu.

Dr Wang dan timnya menyatakan bahwa fosil genus yang sebelumnya tidak diketahui termasuk spesies Pterosaurus, Hamipterus Tianshanensis.

Nama generik Hamipterus merupakan kombinasi dari referensi daerah penemuan spesimen, kata Pteros dalam bahasa Yunani diartikan sebagai 'sayap', nama spesifik Tianshanensis mengacu pada pegunaungan Tian Shan di Xinjiang, Cina.

Pterosaur termasuk reptil terbang dengan rentang sayap berkisar 25 cm hingga 12 meter dan hidup berkelompok.


Para ahli paleontologi telah memeriksa telur Pterosaurus terawetkan cukup baik dan lentur, tipis, cangkang berkapur di bagian luar dan lembut, membran tebal di bagian dalamnya, sangat mirip dengan telur ular modern.

Analisis 40 Pterosaurus menunjukkan perbedaan antara jantan dan betina berupa ukuran, bentuk, dan bagian puncak kepala. Kombinasi temuan fosil Pterosaurus dan telur dinosaurus menunjukkan sarang di sekitarnya, dan perilaku spesies Pterosaurus lebih suka berkelompok.

Hamipterus Tianshanensis kemungkinan besar mengubur telurnya di pasir sepanjang pantai danau kuno untuk mencegahnya dari kekeringan. Fosil Pterosaurus baru juga menjelaskan sistem reproduksi, pengembangan, dan perilaku Pterosaurus, dan masih banyak temuan yang belum terungkap.


Sumber :

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More